RADARNESIA.COM – Pemda DIY meminta Pemkot Yogyakarta segera bergerak nyata menangani masalah sampah yang saat ini mencapai 1000 ton dan tertahan tak bisa diolah maupun dikirim ke TPST Piyungan. Situasi ini harus segera diatasi karena tak lama lagi Jogja akan menyambut jutaan wisatawan saat momen libur Lebaran.
Sekda DIY, Beny Suharsono mengatakan saat ini tumpukan sampah di 8 depo Kota Yogyakarta mencapai 1000 ton dan terus bertambah. Ketika tak segera diurai menurut Beny, tentu menjadi persoalan karena jutaan pemudik akan masuk ke Jogja dan tentu menambah jumlah sampah yang harus dikelola.
“Kami antisipasi kedatangan sampai kepulangan pemudik ke daerah asalnya dengan sampah yang terkelola baik. Tentu ini dibutuhkan kerja keras pemda dan seluruh komponen. Jadi tidak ada lagi retorika, kami akan lakukan tindakan konkret dengan Pemkot Yogyakarta,” ungkap Beny.
Menurut Beny, Pemkot saat ini belum bisa mengelola sampah secara mandiri meski program desentralisasi pengelolaan sampah pasca ditutupnya TPST Piyungan diberlakukan mulai April 2024 ini. Kabupaten Bantul dan Sleman saat sudah memiliki tempat pengolahan sampah melalui program Refuse Derived Fuel (RDF).
“Kedua kabupaten itu sudah melakukan pengolahan sampah yang dikeringkan untuk menurunkan kadar air hingga <25 persen dan menaikkan nilai kalornya. Sedangkan Kota Jogja hingga saat ini belum juga menerapkan program tersebut. Maka kami sudah bicara, sampah di Kota diperkirakan akan menumpuk sehingga kami ingin mengenolkan sampah di depo-depo supaya kita lihat berapa sih tonase timbunannya,” sambungnya.
Sementara, Plh Kepala Dinas Pariwisata (dinpar) DIY Anita Verawati mengharapkan Pemkot Yogyakarta serius menangani masalah sampah. Apalagi diperkirakan ada 1,5 juta hingga 2 juta wisatawan yang akan berlibur di DIY selama masa lebaran nanti.
“Ya itu jadi PR Pemkot untuk mengatasi masalah sampah, karena kita akan didatangi 11,7 juta pemudik dan lebih dari 1,5 juta wisatawan saat lebaran nanti,” tandas dia.