RADARNESIA.COM – Timnas Indonesia nyaris mempermalukan Timnas Bahrain pada pertandingan kualifikasi piala dunia 2026 zona Asia. Bahrain mampu menahan imbang Indonesia dibantu oleh wasit. Beberapa kali keputusan wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf terang-terangan merugikan timnas Indonesia.
Seperti halnya gol terakhir Bahrain sehingga mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2 dimenit ke-99, sementara tambahan waktu hanya 6 menit. Pluit berakhirnya pertandingan tidak kunjung ditiup oleh wasit hingga menit ke-97 sampai akhirnya Bahrain mendapatkan tendangan pojok yang berbuah gol ke gawang Indonesia.
Timnas Indonesia urung naik ke posisi kedua klasemen sementara Grup C Blbabak ketiga kualifikasi piala dunia 2026 zona Asia. Timnas Indonesia Diambang kemenangan setelah unggul 2-1 hingga menit ke-98, gawang Indonesia dibobol Bahrain untuk membuat skor akhir 2-2 pada matchday ketiga yang berlangsung di Stadion Nasional Bahrain, Riffa yang berakhir Jumat (11/10/24) dini hari WIB.
Tambahan satu poin membuat Indonesia mengumpulkan nilai tiga dari hasil tiga kali imbang dan melorot ke posisi lima. Sementara Bahrain mengumpulkan nilai empat.
Indonesia sempat tertinggal lebih dulu lewat gol tendangan bebas Mohamed Marhoon pada menit ke-15 dari tendangan bebas. Sepakan gratis diberikan kepada tuan rumah setelah Rafael Struick melanggar pemain Bahrain dalam upayanya merebut kembali bola untuk melancarkan serangan balik.
Gol ini membuat Indonesia terpacu untuk keluar menyerang. Namun Bahrain bermain disiplin dan justru lebih banyak mendapatkan kesempatan menciptakan peluang. Termasuk satu kesalahan backpass Jay Idzes yang hampir membahayakan gawang Maarten Paes.
Setelah kesusahan menembus pertahanan Bahrain, skuad Garuda akhirnya berhasil menyamakan skor lewat percobaan pertamanya yang mengarah ke gawang. Berawal dari umpan silang di sisi kiri pertahanan Bahrain, Mees Hilgers menyambut bola dengan perutnya. Bola mengalir ke depan gawang Bahrain dan dengan sigap disambut oleg Ragnar pada menit ke-45+3. Ia melepaskan tendangan mendatar ke sisi kanan kiper Bahrain Ebrahim Lufallah yang melesak mulus ke dalam gawang.
Wasit Ahmed Al Kaf sempat menunggu lama untuk pengecekan VAR memastikan tidak ada pelanggaran, handball, atau offside. Akhirnya sekitar semenit kemudian, wasit dari Oman ini menunjuk ke tengah tanda gol disahkan. Skor 1-1 menutup babak pertama.
Pada awal babak kedua, Shin memasukkan Eliano Reijnders dan Rizky Ridho menggantikan Sandy Walsh dan Jordi Amat. Indonesia sempat menciptakan momen berbahaya pada awal-awal, tapi kemudian kembali tertekan oleh serangan Bahrain.
Sampai suatu ketika Garuda mendapatkan momen serangan balik. Transisi cepat membuat bola dialirkan ke sisi kiri pertahanan Bahrain. Bola disambut oleh Marselino yang kemudian memindahkan bola ke sisi berlawanan. Di sana, Rafael Struick berhasil menguasai bola. Setelah menggocek sekali, Rafael dengan tendang melepaskan tendangan melengkung yang menembus gawang Bahrain.
Setelah gol ini, Bahrain terus menerus menggempur pertahanan Indonesia. Shin merespons dengan menarik Thom Haye dengan memasukkan Nathan Tjoe-A-On dan kemudian Witan Saulaeman menggantikan Rafael.
Bahrain mendapatkan peluang lewat tendangan bebas sedikit di luar kotak penalti, tapi bola eksekusi hanya menyamping di sisi gawang Paes.
Indonesia membuang dua peluang mencetak gol lewat serangan balik dalam situasi dua lawan satu dan tiga lawan satu. Kegagalan menambah gol harus dibayar mahal saat dalam situasi sepak pojok, Marhoon terlepas di tiang jauh untuk menaklukkan Paes dengan cocoran kakinya sambil menjatuhkan badan.
Gol ini diprotes oleh para pemain dan ofisial Indonesia, termasuk pelatih Shin. Shin berang karena injury time enam menit molor hingga terciptanya gol pada menit kesembilan. Ahmed Al Kaf meresponsnya dengan mengacungkan kartu merah kepada Shin.
Setelah tendangan restart dilakukan, sang wasit langsung meniup peluit tanda laga berakhir. Para pemain Indonesia yang tak puas masih melancarkan keluhan kepadanya tapi tetap tidak digubris.
Sikap wasit atas keputusannya selama pertandingan dinilai sangat merugikan Timnas Indonesia. Hal inipun dianggap mencoreng sepakbola dunia.
Perangkat wasit berasal dari Oman dan Kuwait. Ahmed Al-Kaf didapuk menjadi wasit utama, dibantu dua asisten wasit yakni Abu baker Al-Amri dan Rashid Al -Gathi.
Qasim Al-Hatmi bertindak sebagai wasit keempat. Sementara wasit VAR dipimpin Abdullah Al-Kandri asal Kuwait.
Sebelum pertandingan berlangsung, Tak sedikit yang menyebut AFC curang karena perangkat wasit dan Timnas Bahrain sama-sama berasal dari Federasi Sepak Bola Asia Barat (WAFF).
“Yang tanding dari AFF vs WAFF, harusnya wasitnya dari EAFF, SAFF atau CAFF dong, dari sub regional netral. Ini yang main dari Sub regional WAFF, wasitnya juga dari WAFF, kocak juga ini AFC,” tulis @el_maul*** di kolom komentar.
“Kok bisa yang serumpun dengan Bahrain jadi wasit,” balas @reforis***